Bagaimana cara trading pada Bollinger Bands?

Bollinger Bands merupakan salah satu alat analisis teknikal terdepan dalam trading kontemporer. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih jauh cara kerja yang rumit di balik parameter spesifik yang menggerakkan indikator ini, di samping memeriksa berbagai strategi yang biasa digunakan oleh para trader.

Apa yang dimaksud dengan Bollinger Bands?

Sesuai dengan namanya, Bollinger Bands menampilkan garis harga pada grafik, mengilustrasikan saluran atau rentang volatilitas di mana harga instrumen keuangan tertentu berfluktuasi.

Bollinger Bands terdiri dari tiga elemen kunci:

1. Pita Tengah: Ini adalah Simple Moving Average (MA) periode 20.

2. Pita atas: terletak di atas pita tengah dengan sejumlah deviasi standar harga.

3. Rentang bawah: terletak di bawah kisaran rata-rata dengan sejumlah deviasi standar harga.

Saat menggunakan Bollinger Bands, trader memiliki fleksibilitas untuk memilih dua opsi:

1. Periode yang digunakan dalam moving average, bisa lima menit, satu jam, atau satu hari.

2. Deviasi standar (StdDev). Parameter ini berfungsi sebagai indikator statistik volatilitas pasar, yang mengindikasikan sejauh mana harga menyimpang dari rata-rata. Meski nilai default StdDev adalah 2, nilai ini bisa disesuaikan untuk menyesuaikan dengan pendekatan trading individual.

Menggunakan Bollinger Bands (BB) dalam Trading

Kontraksi atau pelebaran pita atas dan bawah mencerminkan perubahan volatilitas harga. Kontraksi menunjukkan periode volatilitas rendah, sedangkan ekspansi atau pelebaran menunjukkan peningkatan volatilitas pasar atau dinamika harga. Ketika pita bergerak hampir sejajar antara satu sama lain dalam waktu yang lama, harga cenderung berfluktuasi di antara keduanya, membentuk sesuatu seperti saluran dengan batas-batas yang stabil. Pita-pita ini yang ditentukan oleh deviasi standar juga mengindikasikan level dukungan dan resistensi yang potensial.

Konsep inti di balik strategi trading Bollinger Bands berkisar pada penilaian posisi aset dalam kaitannya dengan pita untuk mengukur apakah harganya relatif tinggi atau rendah. Interaksi reguler dengan pita atas menandakan potensi situasi jenuh beli, yang menunjukkan bahwa harga aset mungkin lebih tinggi daripada rentang umumnya. Sebaliknya, kontak yang konsisten dengan pita bawah menunjukkan kondisi jenuh jual, yang mengimplikasikan bahwa aset mungkin dinilai terlalu rendah.

Strategi Trading Menggunakan Bollinger Bands

Pendekatan ke trading menggunakan BB bervariasi, bergantung pada gaya dan tujuan trading masing-masing. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan saat bekerja dengan indikator BB:

Strategi jenuh beli dan jenuh jual

Pendekatan trading ini bergantung pada konsep perubahan harga rata-rata. Prinsip dasar di balik konsep pembalikan rata-rata adalah jika harga menyimpang secara signifikan dari harga rata-rata, harga pada akhirnya akan kembali ke harga rata-rata.

Dengan menggunakan Bollinger Bands, yang menunjukkan harga aset yang menyimpang dari rata-rata, trader yang mengandalkan strategi ini mengamati ketika harga aset turun di bawah ujung bawah rentang. Jika terjadi demikian, mereka dapat memilih untuk mengambil posisi beli, sembari menunggu harga kembali ke pita tengah. Sebaliknya, ketika harga menembus pita atas, pengikut strategi ini dapat membuka posisi jual, dengan mengandalkan kembalinya harga ke pita tengah.

Strategi kompresi

Teknik lain, yang dikenal sebagai strategi kompresi Bollinger Bands, berfokus pada periode penyempitan rentang trading yang mengindikasikan breakout saluran yang akan segera terjadi.

Skenario ini berkembang ketika harga, setelah bergerak agresif, tiba-tiba memasuki fase konsolidasi yang parah. Trader bisa membedakan konsolidasi secara visual ketika pita bawah dan atas pada grafik bertemu, yang mengindikasikan penurunan volatilitas aset.

Setelah periode konsolidasi, harga cenderung mengalami pergerakan yang signifikan ke satu arah, idealnya disertai dengan peningkatan volume perdagangan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengamatan ini hanya didasarkan pada kinerja masa lalu dan tidak menjamin keuntungan di masa depan dalam setiap kasus yang serupa.

Peningkatan volume selama breakout memberi sinyal kepada trader bahwa harga akan terus bergerak ke arah tertentu. Ketika harga menembus batas bawah atau atas rentang, trader dapat memilih untuk menjual atau membeli aset yang sesuai. Untuk mengurangi risiko, order stop loss biasanya ditempatkan di luar zona konsolidasi, berlawanan dengan arah breakout.

Double Bollinger Bands (DBB)

Trader yang menggunakan strategi Bollinger Bands ini menggunakan dua set saluran harga saat menganalisis grafik. Set pertama menggunakan parameter default: interval periode 20 dan dua deviasi standar (BB2 atau BB luar). Set kedua mendukung interval periode 20 tetapi hanya menggunakan satu deviasi standar (BB1, atau BB dalam).

Area antara batas atas BB1 dan BB2 berfungsi sebagai zona beli, sedangkan area antara batas bawah BB1 dan BB2 ditetapkan sebagai zona jual. Area antara batas atas dan bawah BB1 adalah zona netral.

Trader yang menggunakan DBB dapat memilih untuk melakukan perdagangan breakout atau mengikuti tren yang berlaku. Mereka mencari pergerakan signifikan di zona beli atau jual dan masuk ke posisi beli atau jual yang sesuai.

Kesimpulan

Bollinger Bands adalah alat teknikal yang berharga di gudang senjata trader untuk memberikan wawasan tentang rentang volatilitas harga aset dengan menempatkan saluran harga pada grafik.

BB, yang mencakup bagian tengah, atas dan bawah, ditentukan oleh periode dan deviasi standar, yang biasanya ditetapkan secara default pada 20 periode dengan deviasi standar 2.

Premis dasar penggunaan Bollinger Bands adalah untuk mengevaluasi harga dalam konteks pita, yang memungkinkan trader untuk menentukan apakah harga relatif tinggi atau rendah.

Ada berbagai strategi trading Bollinger Band, termasuk metode jenuh beli dan jenuh jual, strategi squeeze, dan metode Double Bollinger Bands 

(DBB). Setiap strategi memberikan wawasan unik mengenai dinamika pasar, yang memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga dalam rentang volatilitas yang ditunjukkan oleh Bollinger Band.

Pada dasarnya, Bollinger Bands menawarkan pendekatan komprehensif untuk memahami dinamika pasar, yang mencakup volatilitas, potensi harga ekstrem, dan deteksi tren. Dengan opsi yang dapat disesuaikan, termasuk pengaturan SMA dan penyesuaian deviasi standar untuk rentang, trader dapat menyesuaikan indikator dengan berbagai aset dan strategi trading, menjadikannya alat serbaguna dalam gudang analis teknikal.

TANYA JAWAB

Pengaturan standar untuk Bollinger Bands mencakup Moving Average 20 hari untuk pita tengah, dengan pita atas dan bawah yang ditetapkan 2 standar deviasi dari pita tengah. Namun, pengaturan ini dapat disesuaikan tergantung pada periode analisis, aset, dan tujuan trader.

Bollinger Bands dapat mengindikasikan potensi breakout harga melalui Bollinger Squeeze. Ini ketika pita-pita bergerak saling mendekat, mengindikasikan penurunan volatilitas. Pelebaran pita selanjutnya dapat menandakan dimulainya tren baru seiring dengan meningkatnya volatilitas.

Bollinger Bands bersifat serbaguna dan dapat digunakan di berbagai pasar, termasuk saham, forex, dan komoditas. Namun, efektivitasnya dapat bervariasi, bergantung pada kondisi pasar dan harus digunakan bersama dengan alat analisis lain untuk mendapatkan hasil terbaik.

Ketika digunakan dengan indikator teknikal lain seperti MACD atau Stochastic Oscillator, Bollinger Bands dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai kondisi pasar. Misalnya, trader mungkin memperkirakan harga saham berada di Bollinger Band bawah dan MACD menunjukkan divergensi positif sebagai sinyal beli potensial.